IJPN.OR.ID – Tahun Baru Imlek disambut meriah di Kota Jayapura dengan Festival Imlek yang digelar oleh Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia. Acara yang berlangsung selama seminggu telah berhasil menarik perhatian baik dari anggota Paguyuban maupun masyarakat umum.
Dalam pembukaan festival yang dilangsungkan pada Sabtu malam (17/2), Ishak Mintolalu, Ketua Koordinator Wilayah PSMTI Paguyuban Sosial Marga Thionghoa Indonesia untuk Tanah Papua, menyampaikan kepuasannya atas terselenggaranya acara ini. Menurutnya, penting bagi generasi muda untuk mengenang tradisi dan budaya, dan ia merasa bangga karena ini merupakan perayaan pertama yang diinisiasi oleh mereka.
Festival Imlek, atau Tahun Baru Imlek, memang merupakan salah satu perayaan terpenting dalam budaya Tionghoa yang memiliki sejarah ribuan tahun. Teddy Purwanto, Koordinator Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia Kota Jayapura, menegaskan bahwa tujuan dari festival ini adalah untuk memperkenalkan budaya Tionghoa kepada masyarakat luas, khususnya yang bermarga Tionghoa di Kota Jayapura.
Perayaan Imlek, yang didasarkan pada kalender lunisolar Tionghoa, jatuh pada hari-hari yang berbeda setiap tahunnya, biasanya antara pertengahan Januari hingga pertengahan Februari dalam kalender Gregorian. Festival Imlek di Kota Jayapura memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk belajar tentang tradisi adat dan kepercayaan yang terkait dengan perayaan ini.
Acara ini menampilkan beragam atraksi, mulai dari Barongsai, Pencak Silat, Live Music, hingga Bazar Kuliner Tionghoa. Area festival dihiasi dengan lampion-lampion yang menambah semarak suasana perayaan.
Asal-usul Festival Imlek sendiri dikaitkan dengan berbagai legenda, salah satunya tentang monster Nian yang muncul setiap tahun pada malam tahun baru untuk memangsa manusia dan hewan. Tradisi memasang lentera merah, menyalakan kembang api, dan membuat kebisingan dengan drum dan gong menjadi bagian penting dari perayaan ini.
Selain sebagai momen untuk merayakan dan mengenang tradisi, perayaan Imlek juga merupakan kesempatan bagi keluarga dan teman-teman untuk berkumpul. Tradisi “suci bersih” rumah dari energi negatif dan memberikan amplop merah berisi uang kepada anak-anak dan orang yang belum menikah juga dilakukan sebagai simbol keberuntungan.
Acara Festival Imlek di Kota Jayapura mendapat dukungan besar dari sesepuh Paguyuban Marga Tionghoa, yang sangat bangga dengan dedikasi generasi muda dalam melestarikan budaya dan tradisi nenek moyang mereka. (*)