Jayapura, 19 September 2023 – Jelang Tahun Pemilu 2024, ICT Watch, WhatsApp Indonesia, Badan Pengawas Pemuli (Bawaslu) dengan didukung oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Memberikan edukasi pemilu sehat kepada masyarakat agar nantinya Pemilu dapat berjalan dengan baik dan aman.
Program Roadshow Literasi Digital dengan Thama “Lawan Misinformasi untuk Pemilu Sehat” Menentapkan 8 Kota yang masuk dalam 10 daerah dengan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) paling tinggi dalam Pemilu 2024.
Kedelapan kota itu antara lain : Ternate (Maluku Utara), Manado (Sulawesi Utara), Pekanbaru (Riau), Kupang (Nusa Tenggara Timur), Samarinda (Kalimantan Timur), Jakarta, Jayapura (Papua) dan Bandung (Jawa Barat).
Baca Juga : Jelang pemilu, WhatsApp Luncurkan Workshop Literasi Digital di 8 Kota
Jayapura menjadi kota kedua setelah kota ternate. Dalam Roadshow ini terbagi dua sesi yakni seminar dan workshop. Dalam pelaksanaanya Pemilih pemula tidak luput dari target utama untuk di berikan edukasi dalam menguatkan peran atau partisipasinya dalam melawan misinformasi yang bertebaran diruang digital.
Di hari pertama, Seminar pemilu sehat “Lawan Misinformasi untuk Pemilu Sehat bertempat di Aula SMK N. & Teknologi dan Reyasa Kota Jayapura, Kurang lebih ada 120 peserta yang hadir terdiri dari siswa menengah atas dan kejuruan serta mahasiswa mengikuti edukasi tentang literasi Pemilu dan literasi digital untuk mewujudkan penyelenggaraan pemilu yang bersih dan sehat, khususnya terkait aktivitas di dunia digital serta mendorong daya pikir kritis untuk dapat menangkal hoaks/misinformasi terutama yang terkait dengan isu Pemilu.
Kordiv Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat, Yofrey Piryamta hadir sebagai perwakilan dari Bawaslu Provinsi Papua. Yamta menyapa para pemilih pemula sekaligus menjelaskan tentang tahapan penyelenggaraan Pemilu. Yamta juga menjelaskan peran Bawaslu dalam mengawal penyelenggaraan Pemilu. Dalam pemaparannya Yamta juga menjelaskan isu krusial dalam pemilu salah satunya adalah penyebaran hoaks.
Baca Juga : Lawan Misinformasi untuk Pemilu Sehat” di 8 Kota Jelang Pemilu 2024
Yamta memberikan tips 3 langkah cerdas yang dapat dilakukan bila menemukan kabar hoaks. “Yaitu, Mengenali, Mengelola dan Memutus. Pertama kenali dulu, lihat judul apakah cenderung provokatif atau persuasif. Kemudian kelola, artinya diperhatikan sumber beritanya benar apa tidak. Pastikan akun yang memuat kabar tersebut akun yang kredibel atau bukan. Lalu memutus, artinya setelah teman-teman pastikan itu hoaks jangan disebarkan lagi. Teman-teman bisa block atau unfollow akun tersebut atau bisa juga laporkan ke Bawaslu lewat media sosial atau langsung datang ke kantor,” papar Yamta.
Hadir pula Dr. Indah Sulitiani, sebagai Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Papua. Dr. Indah memaparkan bagaimana menjadi warga digital yang baik dalam berkomunikasi. Dr. Indah juga memberikan beberapa tips untuk para peserta agar tidak mudah percaya terhadap hoaks dalam konteks Pemilu.
Dari Dinas Kominfo Provinsi Papua diwakili oleh Kristius Bato’sau. Ia memaparkan apa saja yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Papua di era digital. Khususnya apa yang dilakukan oleh Diskominfo agar arus informasi dan edukasi masyarakat mudah diterima.
Sebagai narasumber terakhir, Mataharitimoer dari ICT Watch. Mas MT lebih banyak mengurai ulang apa yang disampaikan oleh ketiga narasumber sebelumnya, dengan cara interaktif. Ia bertanya dan bercanda bersama peserta agar pesan utama kegiatan Pemilu Sehat ini jadi lebih asyik untuk diserap peserta
Di akhir seminar ditutup dengan workshop singkat yang di bawakan Syafudin Muin atau lebih dekenal dengan nama arhie katro selaku JaWAra Internet Sehat 2022 dari Papua dan juga menjabat sebagi wakil ketua RelawanTIK Papua mengenalkan betapa pentinya penerapan two factor autentication bagi peserta yang hadir “agar dapat mengamankan akun email, sosmed (sosial media), social messenger” harapnya. (Redaksi).