JAYAPURA, IJPN.OR.ID- Santi Tuu (23), terlihat bahagia di raut wajahnya, ketika hendak menyampaikan pesan dan kesan disela-sela ibadah syukuran yang berlangsung di Dusun Mofon, Kampung Umuaf, Distrik Web, Kabupaten Keerom, Papua, Kamis (7/9/2023) malam.
Santi secara resmi telah diwisudakan pada tanggal 30 Agustus 2023 di Istora Lukas Enembe, Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura bersama 1.800-an wisudawan dan wisudawati lainnya.
Rasa haru meliputi alumnus Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia ini dikala ia mengalungkan selepang Cumlaud kepada ayahnya Lambertus Tuu.
Baca juga: Asrama Mahasiswa Nayak II di Jayapura Gelar Diskusi Menulis Buku dan Membangun Ekonomi Kampung
Tak hanya itu, salah satu selempang bertuliskan namanya dengan gelar juga ia kalungkan kepada ibunya Elisabeth Komond Tuu.
“Gelar sarjana saya dengan lulus sebagai Cumlaud yang diberikan oleh kampus ini saya kalungkan kepada kedua orang tuanya,” katanya sembari meneteskan air mata bahagia.
Wisudawati kelahiran, Ubrub, 21 Juli 2000 ini menyampaikan bahwa gelar dan nilai IPK yang diraih sebagai salah satu lulusan terbaik dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Cenderawasih ini tak terlepas dari dukungan orang tua dan keluarganya.
Baca juga: Wabup Biak Numfor: Workshop Jurnalistik IJPN Jadi Kegiatan Positif untuk Mahasiswa
Gelar sarjana yang diraihnya dari universitas pertama dan terbesar di tanah Papua ini tidak terlepas dari dukungan kedua orang tuanya selama 4 tahun ini.

“Saya melihat orang tua saya hanya hanya lulus SD dan SMP, sehingga termotivasi bahwa saya harus lebih dari mereka. Inilah yang memotivasi saya meraih gelar sarjana dengan lulus sebagai Cumlaud,” kata Santi.
Jangan Bersungut Tetap Jalani Proses
Dalam momentum kebahagiaan ini, mantan Sekretaris Umum KMK Universitas Cenderawasih berpesan kepada adik-adiknya di Kampung Umuaf, Distrik Web, Kabupaten Keerom, untuk tidak bersungut, ketika hendak menjalani proses dalam menempuh pendidikan.
Baca juga: Temu Akrab Program Studi Kesos Uncen, Wujudkan Mahasiswa Yang Berbudaya dan Berwawasan Lingkungan
Menurut dia, para mahasiswa dan siswa yang ada di Kampung Umuaf, harus bisa menjalani proses yang ada dengan baik, selama menempuh pendidikan di kampus dan sekolah.
“Jangan pernah mengeluh. Intinya nikmati proses yang ada. Jadikan orang tua sebagai motivasi untuk bisa menyelesaikan pendidikannya,” ucap Santi memberikan motivasi kepada ade-adenya yang kini masih menempuh pendidikan di perguruan tinggi dan sekolah.
Tak hanya itu, Santi berpesan kepada para mahasiswa dan siswa dari kampungnya, untuk tidak memeras orang tua yang notabene merupakan petani di kampung.
Baca juga: Antusias Mahasiswa Biak dan Supiori Ikuti Pelatihan Jurnalistik IJPN
Namun, jika ada berkat yang diberikan oleh orang tua dapat dimanfaatkan dengan baik, guna memenuhi kebutuhannya sehari-hari di kampus dan juga sekolah.

“Jangan hanya menuruti keinginan saja, tetapi kebutuhannya yang harus diprioritaskan, seperti membayar uang semester, print tugas, dan uang taxi ke kampus dan sekolah,” kata Santi memberikan motivasi kepada ade-adenya di Kampung Umuaf.
Bangga dan Terharu
Melki Tuu, salah satu Kakak dari Santi, merasa bangga dan terharu, sebab bisa menyaksikan langsung kesuksesan yang diraih oleh adiknya.
Baca juga: 100 Mahasiswa Papua di Biak dan Supiori Dibekali Ilmu Jurnalistik
Kata Melki, kedua orang tua pun merasakan hal yang sama, sebab Santi telah berhasil meraih gelar sarjana dengan predikat cumlaud atau lulusan terbaik di program studinya.
“Tentu saya bangga dan terharu saat melihat Ade Santi wisuda dengan memakai toga. Bahkan, saya meneteskan air mata melihat kebahagiaan yang diraih oleh adik kami ini,” ucapnya dengan nada haru.
Dia melihat selama ini kedua orang tua bekerja dengan keras, untuk membiayai Santi dalam menempuh pendidikannya, hingga gelar sarjana.
Baca juga: IJPN Dan Kemenkominfo Gelar Workshop Jurnalistik untuk 100 Mahasiswa di Biak Supiori
“Tentu saya lihat secara langsung bagaimana bapak dan mama setiap hari bekerja untuk keberhasilan adik Santi. Hal ini yang membuat saya bangga dan senang, sebab adik Santi bisa menyelesaikan pendidikannya dengan baik,” kata Melki sembari meneteskan air matanya.
Melki berharap, keberhasilan yang diraih oleh Santi menjadi inspirasi dan semangat serta motivasi bagi generasi muda yang ada di Kampung Umuaf, Distrik Web, Kabupaten Keerom.
Jadi Contoh di Kampung
Keberhasilan yang diraih oleh Santi, merupakan contoh yang baik bagi Kampung Umuaf, Distrik Web, Kabupaten Keerom.
Oleh karena itu, Kepala Dusun Mofon, Wally mewakili tokoh adat merasa bangga dan senang.

Baca juga: Ketua AMSI Papua Menjelaskan Peran Media Kepada Mahasiswa di Jayapura
Sebab, bagi dia ini merupakan keberhasilan yang diraih oleh Santi sebagai salah satu anak kampung dari Dusun Mofon, Kampung Umuaf.
“Saya merasa bangga dan senang. Ade Santi menjadi contoh bagi anak-anak kita yang lain di Kampung Umuaf,” katanya saat memberikan pesan dan kesan.
Tak hanya itu, sebagai tokoh adat, dia memberikan apresiasi sebab Santi bisa merayakan kebahagiaannya bersama dengan masyarakat di Kampung Umuaf, khususnya di Dusun Mofon.
Baca juga: IJPN Ajak Siswa-Siswi SMA YPK Diaspora Jayapura Menulis Berita
Ia berharap, contoh yang baik ini dapat diikuti oleh semua anak-anak dari Dusun Mofon, Kampung Umuaf, sehingga kedepan bisa mengikuti jejak yang baik, yakni meraih keberhasilan saat menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
“Untuk anak-anak dari Dusun Mofon, Kampung Umuaf, mari jadikan adik Santi sebagai contoh, sehingga kedepan bisa meraih keberhasilan yang sama,” ucapnya. (Redaksi).